Yuk Liburan di Apache Camp Kampung Indiannya Kota Batu Malang

Liburan di Apache Camp Kampung Indiannya Kota Batu Malang – Apache Camp adalah salah satu destinasi wisata yang sedang hit saat ini di kota Batu disebut juga dengan istilah kampung indian kota Batu, Jawa Timur. Dulu, ibu kota yang menjadi tempat sibuk, namun kini kota Malang sudah ramai, jalanan padat merayap, tempat kost banyak bermunculan, penginapan, perkantoran, apartemen dan gedung-gedung besar yang dihuni para kaum yang super sibuk, begitu juga dengan tempat wisatanya, banyak tempat wisata buatan yang wajib dikunjungi demi melepas penat bersama teman atau keluarga.

Malang merupakan salah satu diantara kota yang akhirnya mengalami perlonjakan yang dasyat, kota yang terkenal akan keberadaan buah apelnya ini sekarang bertambah ramai 7 hari dalam seminggu hiruk pikuk tidak pernah berhenti.

Bagi anda yang kebetulan tinggal di Malang tidak akan sulit untuk mencari tempat pelarian dari ramainya kota. Ada banyak tempat yang asri dan masih dapat dinikmati keindahan alamnya dengan mudah, atau mungkin anda salah satu dari wisatawan yang merencanakan liburan ke kota ini. Datanglah ke Batu. Bagian barat dari pusat kota. Batu memang terkenal, bahkan slogan dalam plakat selamat datangnya pun menunjukkan eksistensinya sebagai kota wisata. Saat menuju wilayah ini anda akan disambut oleh papan jalan bertuliskan “Kota Wisata Batu” dengan hiasan apel disekitarnya.

Tidak hanya wisata edukasi, Kota Batu juga banyak sekali memilki wisata alam yang cukup menakjubkan. Salah satunya adalah Air Terjun atau biasa disebut oleh warga sekitar dengan Coban. Coban atau air terjun memang banyak tersebar di daerah Kota Wisata Batu. Tidak hanya memberikan hiburan wisata alam, beberapa pengembang banyak sekali memberikan inovasi yang unik di kota wisata tersebut agar bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Coban-coban yang ada di sekitaran wilayah kota Batu memang telah banyak yang dikenal wisata cobannya, dan yang paling terkenal adalah Coban Rondo. Mungkin tidak semua orang menyukai air terjun namun tidak sedikit pula penggemarnya. Wisatawan akan disajikan air terjun tinggi yang indah dan segar airnya. Dengan akses yang tidak terlalu sulit menjadikannya tempat yang selalu ramai. Namun kali ini bukan coban rondo lah yang akan menjadi pemeran utama melainkan coban lain yang juga masih masuk dalam kawasan wisata ini.

Lokasi Tempat Apache Camp Coban Talun

Jika anda kebetulan merencanakan berakhir pekan atau berliburan ke daerah Batu, lanjutkan perjalanan anda menuju kawasan Selecta setelah itu menuju ke arah Cangar yang dilanjutkan ke arah Trawas. Disanalah tepatnya coban Talun berada. Coban Talun ini terletak di Dusun Wonorejo, Desa Tulusrejo, Kecamatan Bumiaji. Di sepanjang jalan kalian akan disuguhi pemandangan kebun apel yang indah dan membentang di sepanjang jalan, kebun apel ini rata-rata milik warga yang memilih mata pencaharian sebagai petani. Apel Malang yang terkenal sebenarnya banyak sekali dipasok dari daerah ini. setalah kita melewati jalanan yang berkelok-kelok serta melewati perumahan warga kita akan sampai diujung pintu loket wisata coban talun. Kesan pertama yang kita lihat adalah area yang cukup luas yang berada tepat ketika masuk loket tersebut untuk memperoleh tiket tanda masuk.

Harga Tiket Masuk Apache Camp Coban Talun

Pertama kali saya kesini yaitu pada tahun 2012. Suasana alam dan masih sedikit sekali orang untuk mengunjungi wisata ini, ya memang kebanyakan wisata ini banyak digunakan untuk anak-anak yang ingin berkemah, camping atau diklat pramuka ataupun organisasi mahasiswa pencinta alam. Waktu itu tiket masuk yang dibanderol untuk satu orang hanya Rp 2500,-. Cukup murah untuk sekedar wisata alam yang memiliki keindahan yang luar biasa.

Ditahun 2017, harga tiket masuknya naik menjadi Rp. 5000,-. Ditahun 2017 ini saya sudah tidak lagi dalam acara diklat melainkan acara refreshing karena penatnya kondisi di Kota Malang. Banyak sekali perubahan pada tempat ini. Sudah terdapat parkiran khusus motor dan mobil, tidak seperti dahulu dimana motor atau mobil bisa kita titipkan di warung-warung warga yang berada disekitar wisata tersebut. Perubahan yang paling menonjol lagi adalah ternyata sudah banyak wahana yang terdapat di sekitar Wisata Coban talun tersebut, seperti Kampung Apache, taman bunga, rumah akar dan masih banyak lagi.

Hal Yang Membuat Kampung Apache Unik

Apakah kalian pernah mendengar tentang suku indian? Salah satu suku di Amerika yang dikenal akan kulturnya yang sangat kuat. Tidak hanya di negara asalnya sana, kultur indian ini sampai ke mancanegara. Salah satu yang sangat unik dari suku ini adalah desain rumahnya. Bentuknya yang mengerucut ke atas tersebut tentunya sangat unik dan diperindah dengan ornamen pendukung khas suku indian. Kampung Indian, begitulah akhirnya yang tercetus atau “Apache Camp” nama tempat yang berada di Coban Talun itu kini dikenal masyarakat.

Apache Camp merupakan nama yang unik dan tentu saja membuat penasaran, tidak hanya itu mungkin bagi beberapa orang yang mendengar tentu akan bertanya-tanya selain memancing rasa ingin tahu untuk mengunjunginya. Bangunan yang didirikan di kawasan wisata Coban Talun ini merupakan rumah atau sebuah ruangan tepatnya yang dibangun berbentuk camp berukuran 4×4 meter yang mirip dengan rumah suku indian.

Ada kiranya sekitar 20 bangunan yang telah kokoh berdiri. Bangunan yang dapat digunakan sebagai tempat untuk menginap tersebut sangatlah indah. Dari kejauahan akan terlihat bangunan seperti camp berwarna putih dengan paduan warna coklat dari kayu yang menjadi penyangganya. Berada di sekitar pohon-pohon tinggi dan juga udara coban talun yang sejuk membuatnya terasa lengkap dan memberikan kesan nyaman bagi siapapun yang mengunjunginya.

Kawasan dengan luas kurang lebih 1,5 hektar ini terlihat sempurna dengan perpaduan itu. Ditambah lagi adanya taman bunga di sekitarnya yang jika bermekaran semakin mempercantik suasana apache camp ini. Camp-camp yang ada memang sengaja dibuat untuk disewakan, untuk setiap satu bangunan ini dapat diisi oleh maksimal 4 orang. Dengan fasilitas-fasilitas yang telah diberikan dari pengelola termasuk sarapan dan makan malam.

Harga Menginap di Apache Camp Coban Talun

Bagi anda yang kebetulan ingin menginap cukup mengeluarkan biaya sekitar Rp. 500.000,- untuk per malamnya.  Akan menjadikan weekend getaway atau liburan akhir pekan yang unik dan tentu saja menyenangkan. Atau bagi anda pengunjung yang hanya ingin menikmati kawasan ini dengan berjalan-jalan tidak perlu khawatir selain tempat menginap di kawasan ini juga tersedia kafe untuk bersantai. Cukup mengeluarkan uang sejumlah 7500 rupiah saja sebagai tiket masuk tempat ini.

Tidak ketinggalan tentu saja anda akan mendapatkan spot foto yang unik untuk kebutuhan koleksi pribadi atau akan dibagikan di media sosial. Bukan menjadi sesuatu yang aneh hal-hal seperti itu terjadi sekarang ini, media sosial sudah menjadi kebutuhan hampir bagi sebagian orang. Dengan mendatangi tempat-tempat seperti ini akan menunjukkan bentuk lain individu saat foto tersebut di posting atau sekedar terpampang di foto profil sebuah akun media sosial. Pertanyaan akan tempat itu akan berdatangan dan juga akan membuat Apache camp ini semakin terkenal. Akan menjadi tugas bagi pengelola tentunya untuk menjaga atau mungkin meningkatkan apa yang ada didalamnya. Media sosial dan pariwisata suatu daerah memang merupakan simbiosis mutualisme yang sudah tidak asing lagi. Dulu, liburan atau rekreasi merupakan kebutuhan tersier bagi masyarakat. Namun, sepertinya sekarang ini hal itu tidak lagi dikatakan demikian. Terbukti dengan ramainya tempat-tempat wisata di daerah Batu ini yang hampir tidak pernah tidak ada pengunjung meski di hari kerja. Yang tentu saja akan membludak saat weekend  tiba terlebih saat libur sekolah atau libur nasional.

Orang yang datang berkunjung kemari pun tidak hanya untuk menginap atau berlibur panjang, namun juga sekedar untuk hunting foto atau menghabiskan waktu bersama teman dekat. Berfoto di tempat se-unik bangunan apache camp ini merupakan sesuatu yang lumrah. Terlebih pengelola menyediakan ornamen-ornamen ala suku indian sebagai pelengkap penampilan anda saat akan berfoto. Tidak jarang anda akan melihat pasangan yang melakukan sesi foto pre-wedding di tempat ini. Apache camp tentu masuk dalam daftar tempat yang tidak akan dilewatkan dalam sesi foto.

Berfoto ala-ala suku indian dengan camp-camp unik menjulang di sekitarnya ditambah pohon-pohon tinggi yang melengkapi keindahan dalam satu foto. Selain penginapan dan kafe, di tempat ini juga disediakan kamar mandi dan musholla untuk tempat ibadah bagi anda yang muslim. Ada pula hammock yang telah terpasang di beberapa pohon tersebar di tempat ini. Apache camp memang terlihat sempurna. Penginapan di dalam hutan yang unik, dilengkapi fasilitas yang cukup memadai dengan taman bunga di sekelilingnya menjadikan kawasan ini seperti negeri dongeng.

Waktu Yang Tepat Untuk Datang ke Apache Camp?

Jika anda kebetulan memang berdomisili di Malang lebih baik datang di hari kerja saat memang waktu anda kosong. Mengapa demikian, untuk menghindari membludaknya pengunjung saat hari libur atau bagi anda yang ingin menginap kemungkinan penginapan tersebut akan penuh terpakai karena memang bangunannya terbatas. Atau untuk anda yang sekedar ingin bersantai dan menikmati panorama disana akan lebih leluasa karena terhindar dari ramainya pengunjung terlebih bagi yang akan hunting foto akan mendapatkan spot-spot kosong yang menghasilkan foto terbaik untuk koleksi anda.

Namun bagi anda yang memang sibuk di hari kerja dan hanya dapat menghabiskan waktu di akhir minggu atau anda yang datang dari kota lain untuk liburan datanglah saat tidak terjadi peak season. Peak season biasanya terjadi di bulan-bulan libur sekolah panjang atau hari raya dan akhir tahun. Hal ini dikarenakan anak-anak sekolah atau beberapa instansi memang mengadakan cuti bersama. Sudah dipastikan tempat ini akan penuh, penginapan yang penuh pun tidak jarang terjadi. Karena meski Apache camp terbilang cukup baru namun karena keunikannya tempat ini menjadi salah satu yang cukup ramai dikunjungi. Selain itu jarak yang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 40 menit dari pusat kota menjadikannya semakin ramai.

Selain tidak memilih musim-musim liburan tidak datang saat musim hujan juga merupakan pilihan yang cukup bijak. Meskipun penginapan didalamnya tidak bocor, namun, tentu saja tidak akan nyaman bagi anda untuk berada di sekitar wilayah ini, karena apache camp terletak di dalam hutan tentu saja tanah yang becek karena air hujan akan menjadi kendala. Anda pun tidak dapat mengabadikan momen-momen terbaik anda disana karena khawatir hujan mengguyur tiba-tiba.

Datang saat matahari tengah bersinar terik merupakan pilihan yang tepat. Selain akan menghasilkan perpaduan sempurna di sekitarnya juga keindahan kawasan ini akan terlihat jelas. Sekitar pukul 10.00 pagi hingga pukul 17.00 petang bisa menjadi alternatif bagi anda yang tidak ingin menginap dan sekedar bersantai menghabiskan hari libur bersama orang istimewa. Hal ini untuk memudahkan akomodasi anda selama di perjalanan dan mendapatkan kepuasan sesuai dengan yang diharapkan. Jam-jam tersebutlah saat dimana cahaya matahari akan menerobos diantara pohon-pohon di sekitar area didukung dengan sejuknya hawa sekitar menjadikan tempat ini dapat sejenak menenangkan pikiran anda menghilangkan stres atau beban yang tertumpuk karena urusan pekerjaan, kuliah atau hal lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *