Mungkin Jawa Tengah berbeda dengan provinsi Bali yang banyak sekali destinasi pariwisatanya yang banyak sekali. Tapi tahukah kamu? Bahwa Jawa Tengah juga memiliki destinasi pariwisata yang banyak dan tak kalah bagus dari Bali? Dari yang wisata alam, wisata laut, dan yang tak kalah menariknya adalah wisata sejarah.
Sebagai panduan, Ublik.id bakal kasih kamu 7 destinasi wisata sejarah yang seru dan ada di Jawa Tengah. Biar kamu kalau pergi ke Jawa Tengah nggak harus selamanya pergi ke Candi Borobudur melulu. Bosen tau, Sob..
1. Dari Kota Lumpia, Jangan Pernah Melewatkan Nuansa “Tempo Doeloe”-nya Lawang Sewu
Bertempatkan tepat disamping kawasan Simpang Lima Semarang, Lawang Sewu selalu mendatangkan daya tarik tersendiri bagi para pelancong. “Land Mark” ibukota Jawa Tengah ini termasuk bangunan bekas peninggalan Belanda yang dahulunya dibangun pada tahun 1904 sampai tahun 1907. Pada jaman Belanda, bangunan ini difungsikan sebagai kantor Nedherlance Indhische Spoorweg Maatschappij (NIS) dan diambil alih oleh Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) yang sekarang bernama Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT. KAI).
Lawang Sewu sendiri menyimpan berbagai macam rahasia jaman dulu yang belum pernah kita dengarkan, contohnya saja seperti penjara bawah tanah dan ruang bawah tanah lainnya. Seberapakah penasaran kamu untuk menyelidiki dan menggali informasi tentang Lawang Sewu?
Cukup berkunjung dan membayar tiket masuk sebesar 10.000 rupiah saja dan nikmati berkeliling bangunan bersejarah dari jam 07.00 WIB sampai jam 21.00 WIB. Untuk segala fasilitas dan ilmu sejarah yang diperoleh, bagi kamu itu bukan hal terlalu exspensive-kan?
2. Benteng Van Der Wijck, Benteng Megah nan Estetik dari Kota Kebumen yang Jarang Diketahui Pelancong
Dibuat pada tahun 1818 oleh Jenderal Van de Bosh, dan difungsikan sebagai tempat pertahanan saat terjadinya perang Diponegoro (1825-1830) sekaligus dijadikan sebagai pelatihan pendidikan militer bagi tentara muda Belanda. Benteng yang terletak pada Kecamatan Gombong, Kebumen ini memiliki ciri khas cat warna merah pada gerbang depannya.
Dibuka dari jam 08.00 sampai jam 16.00 dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 25.000,00 kamu bisa menikmati semua wahana yang tersedia disana.
3. Buat Kamu yang Ingin Mendalami Seluk-Beluk Kota Solo, Tak Ada Salahnya Berekreasi ke Kraton Mangkunegaran
Kalau bicara soal Kota Batik yang satu ini nggak akan ada habisnya. Kampung Batik Laweyan, Serabi Notosuman, Radio Repoeblik Indonesia (RRI), dan masih banyak lagi yang harus kamu kunjungi, salah satunya saja Kraton Mangkunegaran.
Kraton yang dibangun sejak pertengahan abad ke-18 oleh Pangeran Sambernyawa atau orang penjaga keraton “Abdi Dalem” menyebutnya Raden Mas Said luasnya mencakup 8.700 m2.
Kraton Mangkunegaran memiliki dua bangunan utama di dalamnya. “Pendopo” adalah bangunan rumah joglo besar dan berfungsi sebagai tempat menyambut tamu lalu “Dalem” adalah tempat beristirahatnya para raja dan istrinya.
Di Kraton Mangkunegaran, kamu akan disambut oleh empat patung singa besar yang menghadap ke selatan. Empat patung singa tersebut diperoleh raja dari orang luar negeri seperti negeri Tirai Bambu dan Amerika.
Tidak serta-merta itu saja, kamu dapat melihat foto paduka raja berserta istrinya, replika senjata, perpustakaan lama, replika kereta kencana, dan topeng-topeng beraneka ragam jenisnya. Uang masuk Kraton Mangkunegaran terbilang murah yakni 10.000 rupiah saja.
Tertarik berkunjung ke sana? Namun ada hal yang harus diperhatikan jika mau singgah ke sana. Kamu harus berpakaian rapi, sopan, dan tidak boleh menggunakan sandal saat memasuki kawansan Kraton Mangkunegaran. Itu semua demi menjaga kehormatan dan kesopanan saat berkunjung ke kraton.
4. Jawa Tengah Memang Kota yang Banyak Sekali Akan Monumen Bersejarahnya. Monumen Jendaral Besar Sudirman Salah Satunya..
Terletak di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, monumen besar bersejarah ini malah jarang di kunjungi wisatawan. Monumen yang dibangun untuk mengenang jasa-jasa Jendral Soedirman sebagai panglima besar dan juga sebagai momentum keberhasilan para pejuang dalam merebut kembali Kota Yogyakarta sebagai ibukota negara dari tangan Belanda.
Monumen Jendral Soedirman ini dibagi menjadi dua tingkat. Tingkat pertama dijadikan tempat biografi beserta foto bersejarah milik mendiang jendral besar dan tingkat kedua dibuat untuk tempat berdirinya patung kuda yang ditunggangi oleh Panglima Besar Jendral Soedirman sendiri.
5. Perpaduan Kebudayaan Antara Eropa dan Jawa, Menjadikan Arsitektur Kraton Kasunanan Surakarta Jadi Lebih Epik..
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini terletak di Kota Solo. Bangunan yang luasnya dari alun-alun utara hingga alun-alun selatan ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II pada pertengahan abad ke-18.
Dengan akulturasi budaya adat Jawa-Eropa, membuat arsitektur pada setiap sudut ruangan keraton yang berwarna putih dan biru memiliki ciri khas yang pokoknya dijamin luar biasa deh..
6. Menaiki Lokomotif Uap di Ambarrawa, Jawa Tengah. Nikmati Hijaunya Hamparan Sawah dan Bukit yang Akan Menyejukkan Hati
Ingin mengetahui lengkap tentang lokomotif tua sambil foto dan belajar tentang sejarah lama? Ya berkunjung saja ke Ambarrawa.
Ada spot fotonya, ada old locomotive , dan bisa juga menaiki kereta uap aktif yang tentunya harus booking tiket dua hari sebelumnya. Sebab jika tidak booking tiket sedari dulu maka kamu akan susah menikmati kereta uap tersebut, dikarenakan akan terjebak antrean tiket yang amat panjang.
Tapi pastinya juga akan terbayarkan sudah jika menaiki kereta uap ini, karena kamu akan dimanjakan oleh panorama alam pedesaan serta hawa sejuk dari hamparan sawah hijau di sepanjang perjalanan.
7. Stigma Negatif Tentang Bangunan Kuno Biasanya Dikaitkan Dengan Hal-Hal yang Mistis. Namun Hal itu Tak Berlaku di “Outstadt”
Kota Lama atau pada jaman kolonial dahulu menyebutnya “Outstadt” berjarak tidak jauh dari kawasan wisata dan pemberdayaan bangunan tua Lawang Sewu. Kota Lama termasuk juga salah satu ikon resmi Kota Semarang. Kota yang dahulunya menjadi pusat perdagangan pada abad 19 sampai 20 ini ternyata juga menjadi saksi bisu kelamnya penjajahan Belanda atas Indonesia hingga lebih dari dua abad. Makanya di Kota Lama ini banyak sekali bangunan-bangunan tua peninggalan “kompenique” Belanda.
Kota Lama ini juga menyediakan spot untuk berfoto dengan nuansa yang retro nan elegan. Dari persimpangan Tengah Kota Lama, Stasiun Tawang, Pabrik Rokok Prau Layar, Polder Air Tawang, hingga Gereja Blendu. Ciamik banget pokoknya destinasi ini, cocok buat kamu yang hits dan Instagramable!
Menurut kamu bagaimana panduan destinasi tadi? Epic banget, kan? Langsung aja deh catat dan pilih destinasi yang bakal kamu kunjungi. Biar belajar sejarah kamu, nggak harus dari dalam buku terus.