Madura United FC adalah salah satu Klub sepak bola Indonesia yang berasal atau bermarkas di Pamekasan, Madura. Cukup rumit menjelaskan sejarah klub yang saat ini memiliki dua stadion yaitu Stadion Gelora Bangkalan dan Stadion Gelora Ratu Pamelingan ini.
Ditarik ke belakang, pada tahun 1970 berdiri sebuah klub bernama Pelita Jaya yang bermarkas di Jakarta, Klub ini cukup panjang berkiprah di kancah sepakbola Indonesia. Sempat mencicipi beberapa gelar seperti, Galatama pada tahun 1988/1989 & 1990, Indonesia Super League U-21 pada musim 2008/2009 dan beberapa turnamen lainya.
Karena tersandung financial, akhirnya pada tahun 2014 Pelita Jaya bersatu melebur dengan klub asal bandung bernama Bandung Raya yang kala itu memiliki basis diantaranya Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.
Hal ini di lakukan semata-mata demi menyelamatkan kedua klub, Bandung Raya sendiri kala itu jelas kekurangan pemain dan dana, oleh sebab itu bersatu dengan pelita jaya adalah jalan terbaik agar klub ini bisa terus meramaikan sepakbola Indonesia.
Setahun berlalu Bandung Raya masih merasa kekurangan pemain kelas Nasional, akhirnya pada 12 April 2015 mereka menambah persekutuan dengan melebur kesebelasan Persipasi Bekasi, 3 klub menjadi satu dengan nama Bandung Raya.
Namun lagi-lagi klub ini sulit untuk bertahan di kasta tertinggi Liga 1, akhirnya pada 10 Januari 2016 klub ini diakuisisi menjadi Madura United FC yang bermarkas di Madura.
Sejak manjadi Madura United FC semua embel-embel klub lama diubah total, mulai dari logo klub sampai nama suporter mereka yang berganti dengan Laskar Sapeh Kerrab.
Kiprah Pelita Bandung Raya sebenarnya bukan tanpa prestasi, beberapa kali bertengger di klasemen atas bahkan pernah juga meraih gelar juara pada musim 2009, namun karena kalah kebesaran dengan Perib Bandung akhirnya klub ini tidak bisa bertahan lama walau sudah mengabungkan 3 kekuatan menjadi satu.
Sebelum Liga 1 bergulir, Madura United FC sempat dilatih oleh mantan striker Mitra Surabaya, Mario Gomes de Olivera (pelatih asal Brazil), namun karena dianggap gagal membawa tim ini berprestasi di Piala Presiden 2018, akhirnya petinggi klub memutus kontrak Gomes de Olivera dan menggantinya dengan pelatih asal Bosnia Milomir Seslija. Dengan kekuatan baru di harapkan Madura United FC bisa berbicara banyak di Liga 1, mengingat sejak berganti nama beberapa tahun lalu mereka belum berhasil memperoleh gelar.
Berikut Kekuatan Tim Madura United FC:
Kiper: Satria Tama, Angga Saputra, Herry Prasetyo.
Belakang: Fachruddin Aryanto, Fabiano Beltrame, Munhar, Hamka Hamzah, Guntur Aryadi, Rifad Marasabessy, Benny Wahyudi, Andik Rendika Rama, Al-Fath Fathier.
Tengah: Slamet Nurcahyo, Asep Berlian, Rizky, Lucky Wahyu, Raphael Maitimo, Irsan Lestaluhu, Nuriddin Davronov, Gaston Salasiwa.
Depan: Bayu Gatra, Greg Nwokolo, Engelberd Sani, Imam Bagus, Marcel Sacramento, Peter Odemwingie.
Melihat komposisi pemain Madura United FC sebenarnya sudah baik, namun dalam sepak bola mentalitas menjadi no satu untuk mendekati sebuah gelar yang bergengsi seperti Liga 1.
Sedikit membahas logo Madura United FC yang nampaknya unik, karena ada kepala banteng dan di penuhi warna merah terang di semua sudut logo. Menurut CEO Madura United FC logo Madura United tersebut terinspirasi oleh ikon kepala sapi milik supporter K-Conk”, Sementara warna loreng merah putih adalah identitas yang melekat dengan Madura selama ini.
Sedangkan gambar perisai yang dipakai logo klub mengambil persis dari logo Propinsi Madura, Itulah sedikit profil dan sejarah berdirinya Madura United FC, Di harapkan klub berlogo banteng ini terus bisa menunjukan tanduknya di kancah persepakbolaan Indonesia.