Kerapkali kita bertanya pada diri sendiri, sebenarnya apa sih yang jadi penyebab gaji cepat habis? Padahal, kalau dipikir-pikir, akhir bulan masihlah lama. Gaji seolah-olah hanya numpang lewat saja. Bagaimana bisa? Nah, tulisan ini bakal membahasnya. Seolah jadi evaluasi, hal apa saja yang menyebabkan gaji kita tergerus cepat bak ombak yang menubruk karang di tepi pantai. Ah, lebay.
Sebelum itu, kesadaran untuk mempertanyakan kenapa gaji cepat habis tentu merupakan sebuah kemajuan. Kita sudah selangkah untuk menyelamatkan kondisi finansial agar menjadi lebih terjaga, meningkat, hingga bebas finansial. Menabung dan berinvestasi bakal jadi pilihan yang sangat sulit, kalau gaji yang kita dapat sekadar numpang lewat. Padahal, kita juga sudah bekerja ekstra.
Kalau hal ini diteruskan, tanpa kita tau penyebabnya, ya kebebasan finansial bakalan sulit untuk diraih. Karena itu, lewat artikel ini semoga bisa makin paham tentang hal-hal kecil yang ternyata berefek besar. Apa sajakah itu?
Telisik Lagi, Penyebab Gaji Cepat Habis yang Bikin Pusing Ini!
1. Dipakai Untuk Bayar Utang
Kebiasaan untuk meminjam uang padahal tidak urgent-urgent amat, bakalan jadi kebiasaan kurang baik dan bahkan terkesan bisa menjerat kita. Selalu ingat, bahwa utang itu sifatnya diwariskan. Kalau kita tidak bisa bayar, maka anak-anak kitalah yang menanggung. Balik ke topik. Biasanya, gaji hanya numpang lewat karena kerap dipakai untuk membayar utang.
Nah, sekarang kita koreksi masalah utang ini. Utang untuk apa dulu? Kalau untuk hal-hal yang produktif dan bisa menghasilkan uang lebih banyak dari utang tersebut, maka bagus-bagus saja. Tapi, kalau utang untuk gaya hidup yang sifatnya konsumtif dan buat gaya-gayaan doang, lha ini yang jadi masalah. Kalau sudah tau penyebabnya karena utang, sekarang tugasnya adalah meminimalisir adanya utang. Sebisa mungkin tidak berhutang untuk hal-hal yang tidak produktif, yaa~
2. Belanja Didulukan, Nabung Belakangan
Selain karena memang dikejar utang, salah satu penyebab lain kenapa “gaji cepat hilang” adalah kebiasaan konsumtif. Lagi-lagi, konsumtif jadi akar masalahnya. Belanja barang-barang yang sifatnya kebutuhan tersier dan sebenarnya tidak perlu-perlu amat. Hanya untuk penunjang gaya hidup supaya diakui oleh lingkungan sekitar: merupakan alasan yang amat berbahaya.
Kalau memang kita berniat untuk mengejar kebebasan finansial, sebisa mungkin ya harus bersusah-susah dahulu. Menghargai proses. Belanja barang branded memang sah-sah saja dilakukan. Namun, untuk gaji yang sementara ini sekadar cukup menutup kebutuhan primer dan sekunder, maka sebisa mungkin hindari berbelanja secara berlebihan. Dahulukan menabung, bahkan investasi.
3. Cicilan Kartu Kredit atau Tagihan Bulanan
Lagi, kebiasaan belanjar. Melihat barang-barang branded dengan diskon dan cash back yang menggiurkan. Keputusan kita dikuasai oleh perasaan, maka tanpa pikir panjang langsunglah menggunakan uang yang ada untuk membeli barang tersebut. Entah benar-benar butuh atau tidak, yang penting diskon dan cash back yang diberikan cukup menjanjikan.
Kebiasaan seperti ini sebisa mungkin dihindari, yaa. Maaf saja, bukan menggurui, namun untuk tujuan gaji supaya tidak cepat habis, ya kita harus sadar akan pengeluaran. Mencatat segala pengeluaran termasuk cicilan kartu kredit atau tagihan bulanan, merupakan kegiatan aktif yang harus dilakukan. Supaya kita bisa tau sejauh mana kita mengeluarkan uang, dan hal apa yang harus kita lakukan.
4. Sering Kelewatan Kasih Reward ke Diri Sendiri
Kenapa gaji cepat ludes, karena sering kelewatan untuk menghadiahi diri sendiri. Baru melakukan sesuatu yang dianggap bagus, langsung kasih hadiah. Ya memang bagus dan sah-sah saja, tapi kalau lagi-lagi terlalu konsumtif dan harganya melambung tinggi; ya wajar saja kalau gaji cepat habis. Restoran mahal, salon, barang mewah, dan sejenisnya; biasanya sering dilakukan.
Sekali lagi, sah-sah saja. Tapi ya harus sadar konsekuensi bahwa nantinya, gaji kamu yang jadi korban. Kalau mau alternatif lain, bisa kok member hadiah ke diri sendiri dengan pergi ke suatu tempat yang murah, bertemu sahabat lama, menghabiskan waktu bersama orang tersayang, melakukan hobi yang sudah lama tidak ditekuni, dan banyak lagi reward selain barang untuk dijadikan pilihan.
5. Ada Kondisi Darurat yang Tidak Terduga
Alasan terakhir namun bukan yang paling akhir, ialah kondisi yang mengharuskan kita mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit. Kondisi darurat yang tidak pernah kita sangka-sangka sebelumnya. Karena kebiasaan menabung saja belum disiplin, apalagi menyiapkan dana darurat. Yang terjadi adalah mau tidak mau harus memakai gaji yang baru saja diberikan di awal bulan.
Misalkan, kendaraan kita rusak karena kecelakaan dan kita tidak punya asuransi kendaraan sekaligus asuransi kesehatan karena badan kita juga ikut sakit. Mau tidak mau, kita harus merogoh kocek sendiri, bukan? Nah, biasanya hal-hal tidak terduga inilah yang menjadikan gaji bisa saja cepat ludes. Maka dari itu, antisipasi yang bisa dilakukan adalah menyisihkan sejumlah uang khusus untuk dana darurat.
Segitu dulu pembahasan kita kali ini. Bukan bermaksud untuk menggurui, namun cukup memberi pandangan tentang apa sih penyebabnya gaji yang baru saja masuk tapi tiba-tiba tidak terasa? Nah, dengan mem-breakdown penyebab-penyebab di atas, kita jadi tau apa yang harus kita lakukan supaya bisa lebih berhati-hati mengeluarkan uang sesuai kebutuhan.