Enam remaja dilantik oleh Majelis Bahasa Melayu Singapura (MBMS) sebagai Sahabat Sastra demi menghidupkan kembali kecintaan dan menjaga kelestarian dunia kesusastraan Melayu di Singapura.
Pelantikan itu diadakan dalam acara Majelis Pelantikan Sahabat Sastra 2023 di Wisma Geylang Serai pada tanggal 8 Jan 2023.
Sahabat Sastra merupakan inisiatif dari MBMS untuk membimbing dan melengkapi para remaja dengan ilmu pengetahuan yang lebih relevan.
Hal ini termasuk dalam membimbing para anak muda dengan bahan rujukan demi memacu diskusi kritis yang berkaitan dengan sastra dan Bahasa Melayu di negara Malaysia.
Disamping itu, ia juga bertujuan melengkapi sistem pembelajaran para siswa dengan kemahiran kreatif untuk mengutarakan perkembangan sastra di era platform digital saat ini.
Menteri Negara Ehwal Dalam Negeri dan Pembangunan Negara, Profesor Madya Muhammad Faishal Ibrahim mengatakan perihal peranan golongan muda bahu membahu demi melestarikan bahasa, sastra dan budaya Melayu agar tetap relevan di Singapura.
Dr Faishal yang juga berjabatan sebagai pengurus Majelis Bahasa Melayu Singapura (MBMS) berkata, “Sahabat Sastra memberi peluang bagi kita untuk memberikan bukan hanya kesadaran tetapi juga peluang kepada mereka untuk turut serta dalam aspek-aspek kesusasteraan dan mengenalinya secara lebih mendalam.
“Apabila generasi muda kita membangun dan mendapat peluang untuk berperan dalam aspek ini, ia membangun jati diri mereka sendiri sebagai seorang Melayu dan juga mengenali aspek-aspek kehidupan di Singapura dengan nilai-nilai yang sesuai.”
Menurut pengurus Majelis Bahasa Melayu Singapura (MBMS), Dr Azhar Ibrahim, meskipun jumlah peserta tahun ini tidak sebanyak tahap pertama di 2021 yaitu sebanyak 16 peserta, bukan berarti skala program itu dikecilkan.
“Program seperti ini memerlukan pengawasan yang tepat serta padat. Jadi dengan jumlah yang kecil, menurut kami walaupun taburannya tidak luas, setiap satu orang ahli yang kita ajarkan dan pilih, mereka mempunyai kepintaran dan kemampuan masing-masing.
“Contoh, ada yang hanya bisa menulis, ada yang hanya bisa membuat kritikan, ada yang bisa membuat sebuah wacana dan kegiatan sastra. Jadi pengurangan itu tidak berarti pengecilan program tetapi pemadatan supaya pakar dalam Sahabat Sastra ini lebih optimal dalam kemampuan mereka,” kata Dr Azhar kepada BERITAmediacorp.
Apalagi, pengurus Sahabat Sastra, Dr Azhar berharap bahwa para anak muda yang terlibat bukan saja menjadi penggiat sastra tetapi juga pengkaji, penulis serta penterjemah sastra.
Tambahnya lagi, Sahabat Sastra bukan sekedar satu wadah penulisan tetapi membimbing sebuah ekologi sastra dalam masyarakat Melayu Singapura yang nanti bisa memberi kontribusi besar dan menjayakan kesusastraan di peringkat negeri.
GENERASI MUDA MEMAINKAN PERANAN BESAR
Di antara enam siswa yang dilantik MBMS hari ini ada seorang siswa bernama Raditya Secondatama, pelajar dari Maktab Rendah Nasional.
Melalui pelantikan itu, beliau berharap dapat berkontribusi dalam usaha melestarikan dan memartabatkan bahasa dan kebudayaan Melayu.
“Saya sangat berharap Bahasa Melayu dapat lebih berkembang lagi dimana bahasa ini dapat digunakan bukan hanya orang Melayu saja tetapi semua orang di seluruh dunia. Tidak hanya itu, saya juga berharap melalui pelantikan ini saya dapat menyuarakan mengenai bahasa-bahasa ekspresi lainnya yang digunakan orang Melayu seperti tari-tarian dan musik,” ujar Raditya, yang berumur 19 tahun.
Pengurus Sahabat Sastra 2023:
1) Farah Salim (Universitas Nasional Singapura)
2) Mohamed Tauhid Bakhit (Universitas Nasional Singapura)
3) Amirul Hakim (Universitas Malaya)
4) Muhammad Fadli Idris (Yayasan Warisan Melayu)
5) Norasiken Mohamed Noor (Penerima Anugerah Guru Arif Budiman 2019)
6) Raditya Secondatama (Maktab Rendah Nasional)